Habiskan Anggaran Besar, Sosialisasi Pemilu Yang Dilakukan KPU Bangkalan Dinilai Tidak Tepat Sasaran
Bangkalan,maduranewsmedia.com- Untuk mensoasialisasi pelaksanaan pencoblosan dan penghitungan suara pada pemilu 17 April nanti, KPU bangkalan telah mengadakan sejumlah kegiatan sosialisasi yang menyedot anggaran yang sangat besar. Kegiatan itu antara lain; Pasar millenial dan pesta rakyat , lomba Band yang digelar sejak tanggal 29 hingga 31 Maret, Musik dan UMKM yang digelar tanggal 01 hingga tanggal 6 April dan Pemilu Run pada tanggal 7 April. Namun kegiatan sosialisasi KPU bangkalan yang dipusatkan di halaman Stadion Gelora Bangkalan (SGB) itu dinilai sejumlah kalangan tidak tepat sasaran dan terkesan hanya menghambur-hamburkan anggaran. “Ya saya melihat kegiatan yang dilakukan KPU tidak menyentuh sampai ke bawah, dibawah di desa-desa sampai saat ini sama sekali tidak ada sosialisasi dari KPU,” kata Caleg DPRD bangkalan dari Partai Berkarya Dapil 4 (Galis Blega, Modung), Moh Mosleh, Ahad (07/04/2019).
Dikatakan dia, karena tidak ada sosialisasi dari KPU, maka dirinya sebagai caleg yang selalu turun ke masyarakat langsung untuk mensosialisasikan bagaimana cara untuk mencoblos pada pelaksanaan pencoblosan tanggal 17 April nanti. “Setahu saya kalau sosialisasi dari KPU tidak ada, bahkan kami sebagai caleg yang memberikan pemahaman kepada masyarakat,” katanya.
Hal senada juga disampaikan oleh Ketua Bawaslu kabupaten bangkalan, Achmad Mustain saleh. Menurutnya, Bawaslu tidak melihat greget adanya sosialisasi dari KPU. “KPU kan sudah mempunyai relawan demokrasi untuk membantu mensosialisasikan pemilu, dan relawan demokrasi itu jumlahnya banyak, untuk sosialisasi di banyak segmen ,seperti segmen mellenial,, segmen disabelitas, orangnya banyak dan digaji oleh KPU. Tapi apa kita yang kurang tahu, atau memang masyarakat belum merasakan, saya lihat kurang gregetnya dan cuma ramai di medsos saja,” jelas Mustain panggilan akrabnya Ketua Bawaslu kabupaten bangkalan ini.
Dikatakan Mustain, minimnya sosialisasi ini, Bawaslu sudah melakukan protes ke KPU maupun ke pemkab Bangkalan. “Kita sudah banyak protes ke KPU maupun pemkab, katanya selalu turun, selalu turun ,tapi mana buktinya ?. kalau urusan sosialisasi Pemilu kapan pun Bawaslu siap untuk menjadi nara sumber, tapi buktinya tidak pernah ada, “ tuturnya.
Padahal kata Mustain, banyak cara untuk mensosialisasikan pemilu ini kepada masyarakat. “Ya sebenarnya banyak cara yang bisa dilakukan KPU dalam sosialisasi ini, saya harap sosialisasi dor to dor lebih dimasifkan lagi. KPU kan punya PPS sampai ke desa-desa. Saya harap KPU jangan berangapan bahwa tugas mereka hanya tehnis pada hari H nya saja, makanya saya harap Sosialisasi oleh KPU ini lebih dimaksimalkan lagi,” katanya.
Sebab kata Mustain, kalau sosialisasinya tidak masif namun dalam pelaksanaan pencoblosan nanti pada hari H-nya partisipasinya tinggi, maka hal itu akan menjadi titik fokus dalam i pengawsan Bawaslu. “Ya kita fokus kalau sosilaissainya ngak masif, lalu tiba tiba partipasi tinggi itu salah satu titik pengawasn kita nanti,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua KPU Bangkalan Fauzan Jakfar menjelaskan Sosialisasi dengan bentuk Run Pemilu ini merupakan agenda dari KPU pusat. “Pemilu Run ini merupakan program nasional, hari secara serentak kami penyelenggara pemilu mulai dari tingkat pusat, propinsi dan kabupaten /kota, seluruh indonesia semua melaksanakan kegiatan pemilu run atau jalan sehat, ini dalam rangka ingin lebih mengintensifkan sosialisasi kepada masyarakat berkenaan dengan pemungutan dan penghitungan suara pada tanggal 17 April nanti,” pungkas Fauzan. (hib/shb)..