Jelang Natal dan Tahun Baru Harga-Harga Di Pasar Mulai Merangkak Naik
Bangkalan, maduranewsmedia. com- Menjelang pelaksanaan hari Natal dan tahun baru 2018, harga-harga kebutuhan sembilan bahan pokok mulai merangkak naik. Namun kenaikan harga tersebut tidak begitu signifikan. “Kenaikan harga ada, namun tidak semua kebutuhan bahan pokok naik, ada beberapa komuditas saja yang mengalami kenaikan,” kata Kepala Dinas Perdangangan kabupaten Bangkalan, Budi Utomo, Jum,at (22/12/2017).
Dikatakan dia, kenaikan harga itu terjadi pada harga daging ayam yang semula Rp 30 ribu naik menjadi Rp 32 ribu, harga telur dari Rp 25 ribu/kg-nya naik menjadi Rp 27,500/kg-nya, daging sapi dari Rp 105 ribu./kg-nya naik menjadi Rp 110 ribu/kg-nya. “Kalau harga kebutuhan lainnya masih tetap stabil,” terang Budi panggilan akrabnya Kadis Perdagangan itu.
Dijelaskan Budi, dari pantauan Dinas perdagangan di sejumlah pasar tradisional, ternyata kenaikan harga daging ayam, daging dan telur tersebut tidak disebabkan oleh perayaan natal dan tahun baru, namun di sebabkan oleh Peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw. “Barang-barang itu harganya naik bukan karena ntal tapi karena bulan Maulid dan banyak masyarakat yang merayakan Maulid nabi,” terangnya.
Sementara untuk stok barang menjelang natal dan tahun Baru ini kata Budi utomo, sejauh ini masih cukup dan tidak ada masalah. “Kalau stok barang insya allah cukup hingga setelah tahun baru nanti,” katanya.
Ditambahkan Budi Utomo, memang pernah ada usulan agar Dinas perdagangan mengadakan operasi pasar menjelang ntal dan tahun Baru, namun ditolaknya. “Ada usulan Operasi pasar tapi kami tolak, karena sebagai wilayah di kabupaten bangkalan mulai panen, dan stok barang masih mencukupi,” tuturnya.
Sementara itu, Sekretaris Komisi B DPRD Bangkalan, Jauhari mengatakan, adanya Hari Natal dan tahun Baru tidak berpengaruh terhadap harga-harga di pasar. “ Peringatan natal dan tahun baru saya kira berpengaruh terhadap kenaikan barang, karena mayoritas penduduk di kabupaten bangkalan beragama islam,” kata Jauhari.
Politisi PDI-Perjuangan ini mengatakan, karena mayoritas penduduk bangkalan beragama islam, maka intensitas kenaikan harga barang itu sama sekali tidak berpengaruh. “Ya beda dengan hari raya Idul Fitrih, kalau menjelang hari raya pasti terjadi kenaikan harga,” pungkasnya. (hib/shb).