HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Jumlah Pedagang Hewan Terus Menurun Karena Wabah PMK  Disdag Bangkalan Kirim Surat Ke Timgar dan Bapenda

Plt Kabid Pengelolaan Pasar, Nanung

Bangkalan,maduranewsmedi.com – Sejak adanya wabah penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, jumlah pedagang hewan dan peternak yang  datang ke pasar hewan terus menurun, akibatnya pasar hewan setiap hari pasaran sepi pengunjung, padahal setiap pasar hewan dibebani target PAD. Dalam menyikapi masalah tersebut, Dinas Perdagangan kabupaten Bangkalan mengirim surat kepada tim anggaran (timgar) pemkab bangkalan dan Badan Pendapatan Daerah (Bapenda)

Kepala Dinas Perdagangan kabupaten Bangkalan, Drs Roesli Soeliharjono melalui  Plt Kabid Pengelolaan Pasar, Nasrul Fauzi SIP mengatakan, isi surat yang dikirim ke Timgar dan Bapenda itu menyampaikan kondisi pasar hewan setelah ada wabah PMK. “Dalam surat itu kita manyampaikan mulai bulan Mei minggu kedua setelah ada wabah PMK terjadi penurunan jumlah pedagang hewan, penurunan ini tentu  berdampak terhadap retribusi, ” kata Nanung sapaan akrabnya Plt Kabid Pengelolaan Pasar Disdag Bangkalan ini.

Dikatakan Nanung, namun dalam surat yang dikirim ke Timgar dan Bapenda itu, pihaknya tidak mematok besaran nominal penurunan target PAD khusus hewan. “Kami tidak mematok nominal penurunan Retrebusi PAD khusus hewan, tapi dampak wabah PMK ini luar biasa, dan kami tidak bisa memprediksi kapan berakhirnya wabah PMK ini, ” jelasnya.

Dijelaskan  Nanung, dari 29 pasar tradisional yang ada di kabupaten Bangkalan, ada 10 pasar selain pasar polowijo juga ada pasar hewan yang buka setiap hari pasaran. “Sampai saat ini ke 10 pasar hewan itu tetap buka seperti biasa meskipun jumlah pedagang hewan yang datang terus menurun, kecuali ada intruksi dari pimpinan dan juga tim satgas,” tuturnya.

Ditambahkan Nanung, sepinya pedagang hewan yang datang ke pasar hewan ini juga berdampak terhadap realisasi target  PAD pada triwulan ke 2 ini. “Pada Triwulan 2 pada kondisi normal seharusnya sudah 50 persen sekarang baru 35 persen, ” katanya.

Kabid Pengelolaan Pasar mengharapkan surat yang dikirim ke timgar dan Bapenda tersebut bisa memberikan penurunan target PAD khusus hewan. “Harapannya disetujui adanya penurunan target PAD, ” pungkas Nanung. (min/shb)