Koordinasinya Amburadul, Petani Bangkalan Belum Nikmati Kartu Tani
Bangkalan,maduranewsmedia.com– Karena koordinasinya Amburadul, sampai saat ini petani di kabupaten bangkalan belum menikmati kartu tani. Program Presiden Joko Widodo untuk mensejaterakan petani itu sampai saat ini belum terealisasi. “Kartu tani sampai saat ini di bangkalan belum diberlakukan, secara otomatis Kartu tani itu ngak jalan,” Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan, Holtikulutra dan Perkebunan Kabupaten Bangkalan, A Fanani melalui Kabid Sarana dan Prasarana, Moh Ismail, Ahad (24/12/2017).
Dikatakan Moh Ismail, untuk program Kartu tani ini, Dinas Pertanian Tanaman Pangan kabupatenn bangkalan telah mengajukan 38 ribu petani ke BNI untuk memperoleh kartu tani, namun setelah diverifikasi ternyata hanya 8.500 petani yang lolos verifikasi. “Setelah diverifikasi banyak nama dan NIK yang tidak singkron sehingga banyak petani yang kita ajukan itu tidak lolos verifikasi,” jelas Ismail.
Dijelaskan Ismail, banyaknya Nama dan NIK yang tidak sama ini karena masih banyak petani yang belum melakukan perekaman data E-KTP. “Banyak petani kita yang tidak memiliki e-KTP, meskipun sudah membuat dan melakukan perekaman data, namun data yang masuk di Dispenduk itu tidak langsung konek dengan server di Depdagri pusat, padahal data untuk memperoleh kartu tani ini memakai data dari pusat,” terangnya.
Sampai saat ini kata Ismail, petani di kabupaten bangkalan yang telah memperoleh kartu tani sebanyak 4 ribu orang petani, namun kartu tani tersebut belum bisa dimanfaatkan. “Kartu tani yang sudah jadi tidak bisa dimanfaatkanjuga karena belum aktif,” tuturnya.
Oleh sebab itu kata Ismail, untuk penebusan pupuk pada musim tanam tahun ini masih dilakukan secara manual. “Karena kartu tani belum aktif, maka kita masih memberlakukan sistem manual dalam penebusan pupuk bersubsidi,” katanya.
Ditambahkan Ismail, 38 ribu data petani yang disetorkan ke BNI untuk mendapatkan kartu tani itu masih separuh dari petani yang ada di kabupaten bangkalan. “Ya kita masih nambah 15 ribu KTP dan NIK petani yang kita setor,” ujarnya.
Ismail menjamin, meskipun kartu tani belum aktif, namun para petani tidak perlu kuatir karena stok pupuk untuk musim tanam tahun ini aman hingga akhir tahun. “Kalau untuk stok pupuk kita aman, karena kita dapat tambahan 2.000 ton lagi,” pungkasnya. (hib/shb)