Lahan Pertanian Banyak Beralih Fungsi, FARA Ngeluruk Kantor Pemkab Bangkalan
Bangkalan,maduranewsmedia.com– lahan pertanian di kabupaten Bangkalan dari tahun ke tahun terus menyusut. Dalam kurun waktu 8 tahun seluas 1.000 hektare lahan pertania di kabupaten Bangkalan beralih fungsi. “Saat ini lahan Pertanian di kabupaten Bangkalan tersisa 29.245 hektar. Sawah tadah hujan seluas 121 ha telah beralih fungsi menjadi perumahan dan sawah tehnis seluas 20 ha juga telah beralih fungsinya menjadi perumahan, makanya kami mendesak agar pemkab Bangkalan memaksimalkan perlindungan lahan pertanian,” teriak korlap aksi Forum Aspirasi Rakyat (FARA) Bangkalan, Komaruddin saat melakukan aksi unjuk rasa di Kantor pemkab Bangkalan, Selasa (27/9/2016)
Dikatakan komaruddin, walaupun pemerintah telah menargetkan pencetakan sawah baru, namun hal itu tidak bisa di imbangi dengan luas lahan yang telah mengalami alih fungsi. “Perda perlindungan lahan pertanian tanaman pangan berkelanjutan masih belum maksimal, sehingga masih terjadi penyusutan lahan setiap tahunnya. Apalagi bangkalan belum mempunyai rencana. Detail Tata Ruang, sehingga hal itu berpengaruh terhadap alih fungsi lahan,” kata Komaruddin.
Ditambahkah. Komaruddin, selain masalah alih fungsi lahan, kendala lain yang dihadapi oleh petani di kabupaten Bangkalan minimnya peralatan modern yang dimiliki para petani serta minimnya daerah irigasi. “Akibat minimnya peralatan moderen dan daerah irigasi ini bisa menurunkan produksi. Gabah hingga 20 persen,” tuturnya.
Kepada aktivis FARA, Asisten tata Pemerintah Setkab Bangkalan, Hasanuddin Bukhori, mengatakan, aspirasi yang telah disampaikan oleh para pengunjuk rasa akan ditampung untuk disampaiakan kepada. Bupati Bangkalan. “Karena Pak bupati ada tugas dinas luar, maka aspirasiyang telah disampaikan akan kami tampung dan nanti akan disampaikan kepada pak Bupati,” kata Hasan panngilan akrbanya asisten Tata Pemerintahan itu.
Masalah tuntutan dari pengunjuk rasa itu kata Hasan, semua kebutuhan petani akan dipetakan untuk selanjutnya di anggarakan dalam APBD tahun 2017. “Kita maping semua kebutuhan para Petani, baru diangkat dalam perencanaan APBD tahun 2017,” terang Hasan.
Sedangkan masalah alat pertanian moderen dan masalah irigasi kata Hasan, bahwa bantuan alat pertanian itu sudah dilakukan. “Makanya kami tekankan jangan sampai ada kelompok tani siluman, biar yang riil yang memperoleh bantuan, sedangkan untuk pemarataan irigasi, semua akan diserahkan kepadab Leading sektor masing-masing,” pungkasnya. (hib/shb))