Peserta UN Kejar Paket C Kerjakan Soal UN Sambil Gendong Anak
Bangkalan.Maduranewsmedia.com– Memasuki hari ketiga Pelaksanaan Ujian Nasional (UN) nampaknya ada hal yang berbeda di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) “Ngadek Pajugeh” (berdiri tegak Red) kecamatan Socah kabupaten Bangkalan. Dari 32 orang peserta UN Kejar Paket C, satu orang peserta mengerjakan soal UN sambil membawa anaknya ke ruang kelas. Peserta UN Kejar Paket itu adalah Masruroh (28) Warga desa Keleyan kecamatan Socah. Ibu dua orang anak ini tetap semangat mengerjakan soal-soal UN sambil mengendong anaknya. “Karena di rumah tidak ada yang pegang, terpaksa anak saya ini, saya bawa ujian,” kata Masruroh, Rabu (06/04/2016)
Dikatakan Masruroh, mengerjakan soal UN kejar Paket C ini iya lakukan karena drirnya ingin memiliki ijasah. “Saya ingin punya ijasah yang akan dibuat untuk melamar pekerjaan, karena sekarang kalau ingin bekerja persyaratannya kan harus mempunyai ijasah,” jelas Masruroh.
Masruroh mengaku bisa mengerjakan soal-soal UN tanpa terganggu dengan anaknya. “Alhamdulillah saya bisa menjawab semuanya, kalau saya lihat soal, jawabannya gampang-gampang susah,” kata Masruroh.
koordinator PKBM” Ngadek Pajugeh” , Hariadi menjelaskan, jumlah peserta UN Kejar paket C di PKBM-nya sebanyak 32 orang peserta. Para peserta yang mengikuti ujian Kejar Paket C ini adlah para buruh tani dan buruh bangunan yang ingi memiliki ijasah formal. “Rata-rata usia peserta UN Kejar Paket ini usia 18 tahun hingga 45 tahun,” jelas Hariadi..
Selain Buruh tani dan Buruh bangunan kata Hariadi, peserta didik di PKBM-nya itu ada juga yang Pegawai Negeri Sipil. “PNS ada yang ikut ujian kejar paket, PNS ini sewaktu diangkat menjadi CPNS, ijasahnya SMP, untuk penyesuaiannya dia mengikuti ujian kejar paket ini,” tuturnya.
Selain itu kata Hariadi, peserta ujian kejar paket C di PKBM “Ngadek Pajugeh) ini ada peserta yang drop out dari SMP. “Kalau peserta yang drop out ini kita wajibkan melampirkan foto copy raport kelas II,” katanya.
Menanggapi adanya peserta UN Kejar Paket C yang membawa anak ke ruang kelas ini, Kabid Dikluseniraga Disdik kabupaten Bangkalan, Sumriyah mengatakan, pihaknya memang tidak melarang peserta UN kejar paket ke kelas. “Kami ingin memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat, kalau mereka dilarang sama halnya kami menghalang-halangi mereka memiliki ijasah,” kata Sum panggilan akrabnya.
Padahal kata Sumriyah, kalau masyarakat ingin melamar pekerjaan, salah satu persyaratannya adalah ijasah. “Makanya disdik bangkalan ingin melayani masyrakat sebaik-baiknya,” tuturnya.
Oleh sebab kata Sumriyah, Disdik Bangkalan menghimbau kepada masyarakat untuk lebih meningkatkan lagi dalam belajar di PKBM ini. “Untuk mencari pekerjaan dtuntut memiliki ijasah, makanya mari kita tingkatkan lagi belajar di PKBM yang telah kami sediakan ditiap-tiap Kecamatan,” pungkasnya. (hib/shb)