HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Tanggapi Sorotan Menkeu RI Yang Menyebut Bangkalan Daerah Paling Boros Belanja Pegawai, Bupati Bangkalan Akan Segera Lakukan Evaluasi Anggaran

Bupati Bangkalan, R Abd Latif Amin Imron

Bangkalan,maduranewsmedia.com- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani menyebut kabupaten Bangkalan sebagai salah satu daerah dari 3o daerah kabupaten di Indonesia yang belanja pegawainya masih tinggi dibanding belanja modal. dalam sebuah berita online dengan  Sri Mulyani : Bangka Belitung hingga Bangkalan jadi Daerah paling boros belanja pegawai. menanggapi soroton dari Menteri keuangan itu, Bupati Bangkalan R Abd Latif Amin Imron dalam waktu ini akan melakukan evaluasi anggran. “Terkait masalah sorotan Menteri Keuangan ini kita akan lakukan evaluasi,” kata Ra Latif sapaan akrabnya Bupati Bangkalan, Rabu (26/05/2021).  

Dikatakan dia, pihaknya seringkali menyampaikan bahwa komposisi APBD kabupaten Bangkalan tidak sehat. “Seringkali kita sampaikan bahwa komposisi  APBD kita memang tidak sehat,  60 persen untuk belanja gaji pegawai Oleh karena itu akan kita evaluasi,  kita efisiensi kembali dan akan kita kaji masing-masing OPD, seperti apa,” jelas Ra Latif.

Dijelakan Ra Latif, tingginya belanja pegawai ini salah satunya disebabkan oleh banyaknya Tenaga Harian lepas (THL). “Ya diantaranya banyak THL, memang THL ini suatu kebutuhan di kabupaten untuk mengangkat THL tapi salah satu faktor dari tidak sehatnya komposisi APBD kita memang karena terlalu besarnya belanja pegawai,” terangnya.

Oleh sebab itu kata Ra Latif, pihaknya akan melakukan evaluasi anggaran bersama semua komponen masyarakat yang ada di kabupaten Bangkalan. “Kami bersama seluruh jajaran OPD akan melakukan evaluasi, kami akan minta saran dan masukan dari anggota  Forkopimda dan tokoh masyarakat serta insan pers, seperti apa  saran dan masukan seperti apa, kami akan melakukan hal yang terbaik untuk kabupaten bangkalan, evaluasi akan dilakukan dengan segera,” tuturnya.

Ditambahkan Ra Latif, karena saat ini masih pandemi Covid-19, maka pihaknya akan melakukan skala prioritas. “Karena sekarang pandemi,  anggaran sangat berkurang,  maka kami melakukan skala prioritas,” pungkasnya. (hib/shb)