HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Tembakau Kalah Bersaing, Pemkab Pamekasan Prioritaskan Garam

Ketua komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi
Ketua komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi

Pamekasan, maduranewsmedia.com – Kepedulian pemerintah kabupaten (Pemkab) terhadap petani tembakau perlu dipertanyakan. Salah satu indikasinya, meski tahun ini terdapat dua komoditas, masing-masing garam dan tembakau menjadi atensi pemerintah. Namun realitas di lapangan tembakau kalah bersaing dibandingkan dengan garam.

Pemerintah lebih memprioritaskan garam dibandingkan tembakau. Faktanya, komoditas garam tahun ini akan mendapatkan anggaran dari Pemkab. Sedangkan tembakau masih dalam tahapan untuk juga mendapat bentuk kepedulian berupa dana dari pemerintah. Bahkan penggaran untuk garam ini sudah selesai dibahas oleh legislatif dan eksekutif.

Ketua komisi II DPRD Pamekasan, Hosnan Ahmadi mengatakan sebenarnya berdasarkan rencana awal, pemerintah akan mengalokasikan anggaran terhadap dua komoditas tersebut. Namun hasil kebijakan, lebih mengutamakan anggaran pada garam dibandingkan tembakau. Ia mengaku legislatif tidak memiliki kewenangan untuk menentukan anggaran pada dua komuditas itu.

”Entah pertimbangan apa pihak eksekutif untuk sementara ini realisasi anggaran diutamakan pada garam. Bagaimanapun hal seperti ini tergantung penentu kebijakan. Jika penentu kebijakan menganggap Garam lebih awal ya diprioritaskan Garam. Kami hanya bisa setuju saja,” ungkap Hosnan Ahmadi, Sabtu  (28/5/2016).

Dia menuturkan, bisa saja salah satu pertimbangan dari eksekutif lebih memprioritaskan anggaran pada garam dibanding tembakau lantaran dana yang akan direalisasikan tidak begitu besar. Hanya berkisar Rp 5 miliar. Disamping itu juga terdapat beberapa pertimbangan tehknis dari eksekutif yang belum diketahui legislatif.
”Bisa jadi karena pertimbangan dananya tidak begitu besar, untuk saat ini kan hanya Rp 5 miliar. Kemudian masih banyak pertimbangan yang dimungkinkan kami tidak mengetahuinya. Sehingga diputuskan ke garam untuk dana awalnya,” tuturnya.

Politisi dari parta amanat national (PAN) Sejahtera ini, menjelaskan pada dasarnya eksekutif memang mempersiapkan anggaran untuk dua komuditas tersebut. Hanya saja untuk perealisasiannya secara bertahap. Namun, dua komuditas itu bakal mendapatkan bentuk kepedulian dari pemerintah.

”Jadi tetap ada, dana yang sekarang diberikan ke garam akan juga diberikan ke tembakau. Hanya mekenisme dan besaran anggarannya ini harus dibicarakan antara eksekutif dan legislatif,” jelasnya.

Menurutnya realisasi anggaran terhadap dua komuditas ini akan menggunakan program chaneling. Sebab dianggap lebih baik dari beberapa pilihan tehknis lainnya. Baik dari sisi hukum maupun keamanan pada program tersebut. ” chaneling ini merupakan program yang paling aman secara hukum kemudian aman secara program,” ucapnya.

Hosnan berharap, eksekutif mampu menambah anggaran cahneling. Palaing tidak mencapai rp20 miliar. Menurutnya semisalkan setiap tahun pemerintah mendapatkan aloaksi anggaran cahneling maka pada akhirnya pemerintah akan memiliki dana tetap untuk dua komuditas tersebut. ”Karena dana itu tidak hilang, tapi bergulir dan dimanfaatkan oleh masyarakat. Kemudian dikelola oleh lembaga keuangan yang memang profesional dalam bidang itu,” pungkasnya. (rhm/shb)