Tim Asesor Akreditasi Perpustakaan Nasional RI Lakukan Penilaian Perpustakaan kabupaten Bangkalan
Bangkalan, maduranewsmedia.com – Setelah sempat tertunda, akhirnya tim asesor akreditasi perpustakaan nasional RI melakukan penilaian Perpustakaan Kabupaten Bangkalan. “Alhamdulillah tim asesor akreditasi datang juga ke Bangkalan, setelah sempat tertunda. Bagi kami ini kali pertama kita ikut akreditasi Perpustakaan, ” kata Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) kabupaten Bangkalan, Much Musleh, usai menemui tim asesor akreditasi Perpustakaan, Perpusnas RI di Perpustakaan Bangkalan, Jum, at (19/05/2023)
Dikatakan dia, kedatangan tim asesor akreditasi Perpustakaan itu, tidak hanya melakukan penilaian Perpustakaan kabupaten Bangkalan, tapi juga 2 Perpustakaan lain di Madura. “Kebetulan kami sebagai tuan rumah, selain Perpustakaan kabupaten Bangkalan, tim asesor juga melakukan penilaian Perpustakaan kabupaten Sumenep dan Perpustakaan kabupaten Sampang, ” jelas Musleh sapaan akrabnya Kadispusip Bangkalan ini
Dijelaskan Musleh, tim asesor akreditasi yang melakukan penilaian berjumlah 3 orang. “Untuk asesor 2 orang dari perpustakaan Nasional RI dan 1 orang pendamping dari dinas perpustakaan propinsi Jatim, ” terangnya.
Ditambahkan Musleh, Perpustakaan Bangkalan ikut akreditasi karena di perpustakaan ada peningkatan. “Mulai tahun ini kita mempunyai 5 pustakawan sebelumnya cuma satu, dan untuk hasil penilaian ini kami menunggu kebijakan dari asesor kapan bisa diketahui, paparan di pusat dulu untuk memunculkan predikat itu, ” tuturnya.
Dengan adanya akreditasi ini kata Musleh, pihaknya bisa terus melakukan peningkatan perpustakaan.”Harapan kami dengan ada akreditasi ini, kita bisa mengetahui mana yang perlu kita tingkatkan karena ada 9 komponen yang akan dilakukan penilaian oleh asesor. Akreditasi penting sekali bagi kami, karena ini merupakan salah satu syarat untuk mengetahui apakah perpustakaan itu memenuhi standar yang telah ditentukan oleh perpusnas Jadi salah satu syarat karena ada 9 komponen itu kita ketahui Sumber Daya Manusianya, berapa sarana prasarana ya gedung, kemudian layanan koleksi, inovasi itu akan dinilai semuanya, ” pungkas Musleh. (min/shb)