HEADLINEKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Komandan Kodim 0829/Bangkalan, Let Kol Kav Ari Setyawan Wibowo Lawan Virus Corona Covid-19 Dengan “COVID”

Dandim 0829/Bangkalan, Let Kol Kav Ari Setyawan Wibowo, S.Sos

Bangkalan,maduranewsmedia.com- Lelaki yang berdiri tegap itu berusia 40 tahun, tongkat komando selalu menemaninya dengan setia, sambil melepas topi dinasnya, dia melihat sederetan agenda tugas-tugas  didalam menangani penyebaran virus corona (Covid-19). tak terasa sudah  1 tahun lebih menjalankan tugas bergelut dengan virus asal wuhan itu. sesekali pria kelahiran Bojonegoro Jawa Timur itu melirik jam tangannya. “Bulan Maret tahun 2020 virus Corona ini mulai ada di kabupaten Bangkalan,” kata Letkol Kav Ari Setyawan Wibowo, S.sos yang merupakan komandan Kodim 0829/Bangkalan mengawali pembicaraanya.    

Waktu terus bergerak beriringan dengan munculnya kasus-kasus virus Corona di kabupaten Bangkalan, sebagai wakil Ketua Satgas Penanganan Covid-19 kabupaten Bangkalan, Lulusan Akmil Magelang tahun 2000 ini terus berpacu dengan waktu untuk menghentikan laju penyebaran virus Covid-19, setelah ada salah seorang warga di kecamatan Blega terpapar covid-19. “Yang pertama terpapar covid-19 di Bangkalan ini adalah warga di kecamatan Blega, dia baru pulang dari jakarta dan dia  meninggal,” kisahnya sambil menghela nafas dalam dalam.  

Munculnya kasus virus Corona itu tidak membuat dia panik. adanya kasus warga Blega yang terpapar Covid dan meninggal dunia, membuat pria yang mengawali tugasnya di  Ambawara Jawa Tengah ini membuat strategi dalam pemutusan mata rantai Covid-19 laksana membuat strategi perang. “Mulai dari situlah, satgas di kabupaten Bangkalan menetralisir kondisi itu dengan memberikan pemahaman-pemahaman melalui sosialisasi sosialisasi yang dilakukan oleh Babinsa, Banikamtibmas termasuk tenaga kesehatan untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat bahwa covid-19 itu  memang ada,” kata pria dengan 2 orang anak ini.  

Genderang perang mulai ditabuh, upaya-upaya untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 terus dia lakukan. “Kemudian kita membentuk satgas, membuat titik penyekatan, titik pengecekan dan menyiapkan  tempat isolasi isolasi untuk mengisolasi masyarakat yang terpapar covid-19,” terang Komandan Kodim 0829/Bangkalan yang pernah bertugas di Papua ini.

Bahkan didalam memberikan pemahaman kepada masyarakat, suami dari Mentartik Lusiawati ini menyatakan bahwa virus Covid-19 ini harus di lawan dengan “Covid” dengan artian C adalah singkatan dari Cuci tangan, O = Olah raga, V = Vitamin I = Ikhtiyar atau usaha, dan D =Do,a. “Dengan COVID ini insya Allah kita tidak akan terpapar Covid, tentunya dengan tetap melakukan dulu 3 M, sekarang 5 M yaitu mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, mengurangi kerumunan atau menghindari kerumunan, mengurangi mobilassai,” ujarnya.

ironisnya, perang melawan Covid-19 di kabupaten Bangkalan kalah dengan adanya berita-berita hoax tentang covid-19 sehingga masyarakat masih banyak yang tidak percaya dengan Covid-19. “Ibarat perang, kesulitan itu apabila kalau masyarakat sudah tidak percaya dengan Covid-19 karena termakan oleh berita berita hoax, baik di media cetak maupun media eletroknik ataupun informasi informasi kepada rekan atau keluarganya, sehingga masyarakat mempunyai pemikiran  yang negatif bahwa  Covid itu tidak ada, tapi kenyataan covid-19 itu ada,” katanya. Ya, Komandan Kodim 0829/Bangkalan ini adalah salah seorang tim Satgas penanganan Covid-19 yang terus berjuang untuk menekan laju penyebaran Covid-19 di kabupaten Bangkalan. namun apakah perjuangan Dandim 0829/Bangkalan ini akan mampu menghadang laju penyebaran Covid-19 di kabupaten Bangkalan yang saat ini kasus baru terus melonjak ? (moh amin)