OPINI

Kolaborasi MMD UB 979 Dengan Inisiatif Bangkalan: Bentuk Dukungan Pengembangan Desa Gebang Menuju Desa Wisata

M?MD UB 979 saat kerja bakti

Desa Gebang menjadi salah satu desa di Kabupaten Bangkalan yang terletak di pesisir pantai dengan potensi besar yang tersimpan di dalamnya. Desa Gebang juga memiliki keanekaragaman bahari dengan berbagai jenis habitat yang membentuk ekosistem bagi makhluk hidup di dalamnya.
Potensi besar yang dimiliki desa gebang tersebut telah disadari oleh masyarakat Desa Gebang dan dengan arahan dan pimpinan dari Klebun atau Kepala Desa, Desa Gebang berusaha mengembangkan diri menjadi Desa Wisata melalui pemanfaatan pesisir menggunakan Pantai
Gebang sebagai destinasi utama dan pusat pariwisata.

Namun, untuk menuju desa wisata, Desa Gebang masih harus mengatasi permasalahan agar pariwisata yang ditawarkan bisa menarik wisatawan. Permasalahan utama yang terjadi yakni
sampah yang dibuang sembarangan akibat kurangnya kesadaran dari masyarakat terkait sampah itu sendiri.Oleh karena itu, kelompok MMD (Mahasiswa Membangun Desa) 979 melalui Program MMD-1000 Desa, Universitas Brawijaya, terdorong untuk memberikan solusi dengan mengadakan kerja bakti membersihkan sampah di sekitar rawa mangrove yang menjadi akses
jalan menuju Pantai Gebang.

Alasan pemilihan lokasi tersebut karena rawa mangrove yang seharusnya menjadi pemandangan yang indah dan menjadi daya tarik wisata tetapi menjadi kurang enak dipandang akibat banyaknya sampah yang dibuang sembarangan oleh masyarakat Desa Gebang.

Kegiatan kerja bakti ini dilaksanakan pada Minggu (23/07/2023) yang berlokasi di Dusun Gebang Barat, Desa Gebang sebagai lokasi utama wisata pesisir Pantai Gebang.
Sebelumnya, kelompok MMD 979 membuat surat permohonan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kecamatan Bangkalan berupa truk pengangkutan sampah untuk mengangkut sampah kerja bakti dikarenakan di Desa Gebang sendiri tidak ada TPS/TPA yang bisa menampung.

Foto bersama

Program kerja bakti ini diikuti oleh warga Desa Gebang yang juga berpartisipasi aktif untuk
membersihkan sampah di daerah rawa mangrove di sekitar akses jalan menuju Pantai Gebang.
Selain itu, kegiatan kerja bakti ini menjadi ajang kolaborasi bagi kelompok MMD 979 dengan
menggandeng komunitas pecinta dan sadar lingkungan di Bangkalan, yakni Inisiatif Bangkalan
untuk bersama-sama melakukan kerja bakti dengan warga desa dan kelompok MMD 979.

Berkat banyaknya partisipasi aktif dari berbagai pihak, kegiatan kerja bakti ini telah terlaksana
dengan lancar dan sukses, meskipun sampah yang ada di rawa mangrove tersebut tidak bisa
dibersihkan secara maksimal.
Hal tersebut dikarenakan sampah yang dibuang telah menyatu dengan tanah sehingga sulit untuk
dilakukan pemilahan dan pengangkutan sampah ke TPS/TPA di Bangkalan.
“Reduce itu perlu dilakukan untuk mengurangi sampah karena ini kegiatan tidak akan
selesai-selesai mau sampai tahun kapanpun,” kata Fatoni yang merupakan salah satu volunteer
Inisiatif Bangkalan.

Kerja bakti tersebut dilakukan dengan membersihkan sampah-sampah di permukaan yang bisa
diambil untuk kemudian diangkut oleh truk sampah dari DLH, namun kegiatan kerja bakti ini
tidaklah sia-sia. Kegiatan kerja bakti ini bisa menjadi trigger bagi masyarakat Desa Gebang
untuk tidak membuang sampah sembarangan dan mengurangi pemakaian sampah sekali pakai.
“Meski sampah di sini tidak bisa bersih sepenuhnya, namun kegiatan ini bisa menjadi trigger
masyarakat, yang memicu kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,”
tutur Fatoni melanjutkan.

Penulis: Ijazatul Mucholidah (Mahasiswa Universitas Brawijaya)