HEADLINEPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Belum Ditebus, RibuanTon Raskin  Ngendap Digudang Bulog Pamekasan

 

Jpeg
Jpeg

Pamekasan,Maduranewsmedia.com– Menjelang akhir tahun 2015, masih banyak beras untuk masyarakat miskin (raskin) yang belum ditebus. hingga saat ini sebanyak 3.334.740 Kg atau 3.334 ton lebih masih ngendap digudang Bulog Pamkeasan jawa timur Rabu (23/12/2015) Jika sampai 31 Desember tidak ditebus, maka raskin akan hangus dan dikembali ke negara.
Hal ini disampaikan oleh kabag kesra pemkab Pamekasan Moh. Fahmi kepada sejumlah awak media, jatah raskin tahun ini sebanyak 18.143.370 kilogram dengan jumlah rumah sasaran penerima (rtsm) mencapai 86.397 orang. ”Per 17 Desember ini yang ditebus hanya 81,62 persen atau 14.808.630 Kg,” jelasnya.

Keseluruhan beras raskin yang belum ditebus, ada di Kecamatan Batumarmar sebanyak 531.135 Kg, Kecamatan Kadur sebanyak 74.760 kg,  Kecamatan Larangan sebanyak 158.760 kg, Kecamatan Pademawu sebanyak 167.325 kg, Kecamatan Pakong sebanyak 113.400 kg  , dan Kecamatan Palengan sebanyak 235.035 Kg

Selain itu, Kecamatan Kota Pamekasan sebanyak 129.900 Kg, Kecamatan Pegantenan sebanyak 378.915 Kg, Proppo sebanyak 390.810 Kg, Pasean sebanyak 197.550 Kg, Tlanakan sebanyak 360510 Kg, dan Kecamatan Waru sebanyak 596.640 Kg.

Menurut Fahmi alasan desa belum menebus beras raskin adalah kepala desa yang bersangkutan belum bayar. Sebab pihak bulog menyalurkan beras raskin setelah dilakukan pembayar oleh kepala desa.  ”Saya tidak tahu pasti penyebab desa belum melakukan penenbusan hingga jelang akhir tahun. Namun, kami telah merkirim surat ke desa melalui pihak camat agar segera menebus raskin, biar tidak hangus” jelasnya.

program raskin merupan bantuan beras dari pemerintah pusat kepada warag yang kurang mampu. Pendiritibusian raskin tahun ini sebanyak 14 kali. 12 bulan plus raskin ke 13 dan 14.

Sementara itu. Salah satu warga yang tidak mau di sebut kan namanya mengatakan, bantuan beras raskin ini kepada warga tidak mampu ini, banyak yang tidak tepat sasaran. Bahkan yang berhak menerima tidak dapat. Oleh sebab itu, pemerintah harus melakukan surfe ke bawah jangan hanya pasrah kepada kepala desa.

“Kami meminta kepada kepala desa beras yang belum di tebus,secepatnya di tebus, karena saat ini masyarakat masih membutuhkan beras raskin tersebut. Dari pada hangus mendingan dikasihkan kepada warga,karena itu sudah haknya, meski selama ini warga masih harus nebus kepada kepala desa,” katanya. (rhm/shb)