HEADLINEHUKUM & KRIMINALPERISTIWATERKINI

Dinilai Tidak Profesional, Massa Minta Kajari Bangkalan Ganti JPU  Kasus Penganiayaan di Desa Mano’an Kecamatan Kokop

warga desa Mano’an saat unjuk rasa di Kejaksaan Negeri Bangkalan

Bangkalan,maduranewsmedia.com-Puluhan warga Desa Mano’an kecamatan Kokop kabupaten Bangkalan menggelar aksi unjuk rasa di kejaksaan negeri Bangkalan. Aksi tersebut dilakukan terkait sidang kasus penganiayaan yang terjadi di desa Mano’an. Dalam aksi tersebut massa meminta agar Kejaksaan Negeri mengganti Jaksa Penuntut Umum (JPU) yang menangani kasus tersebut. “Kami datang kesini untuk meminta kepada kepala kejaksaan negeri bangkalan agar mengganti JPU Aditya, karena yang bersangkutan tidak profesional dalam menangani kasus ini,” teriak koorlap aksi Rofi’i  saat orasi di depan kantor Kejaksaan Negeri Bangkalan, Senin (28/08/2023).

Dikatakan dia, kuasa hukum terdakwa kasus penganiayaan merasa kecewa karena tidak diberitahu saat sidang lanjutan. “Perjalanan kami 1,5 jam dari desa Mano’an kecamatan Kokop  Dan terakhir yang membuat kami kecewa saat sidang kemarin dengan agenda pemeriksaan terdakwa, kami tidak diberi tahu,  padahal dari awal setiap sidang kami selalu hadir,”  kata Rofi’i

Massa warga desa Mano’an mengancam akan memblokade sidang lanjutan kasus penganiayaan apabila Kajari tidak mengganti JPU. “Tuntutan JPU kepada terdakwa ini harus maksimal dan seadil-adinya untuk mewakili hati nurani korban dan apabila nanti JPU tidak di ganti kami akan melakukan blokade pengadilan Negeri Bangkalan,” terangnya

Sementara itu Kasi Pidum Kejari Bangkalan Himaman Hartanto, berjanji akan mengambil alih sidang lanjutan kasus penganiayaan. “Akan kami ambil alih, saya pribadi akan mengambil alih dan yang akan menangani  perkara penganiayaan desa Mano’an, Untuk agenda pembacaan tuntutan terhadap terdakwa berisial SD biar saya yang bekerja,” katanya.

Sebelumnya kasus penganiayaan di Desa Mano,an kecamatan Kokop kabupaten bangkalan ini berawal ketika korban berisial MN tengah mengangkut terop menggunakan mobil pik up, Namun ditengah jalan tersedat karena besi terop menyangkut pada tiang patok yang dibuat oleh pelaku berisial SD dan terjadilah adu cekcok yang mengakibatkan penganiayaan, ” pungkasnya (edi/shb)