HEADLINEKESEHATANPERISTIWAPOLITIK & PEMERINTAHANTERKINI

Dinkes Bangkalan Sudah Antisipasi Penyakit DBD Sejak Dini

petugas Dinkes Bangkalan saat memberikan Abate kepada masyarakat
petugas Dinkes Bangkalan saat memberikan Abate kepada masyarakat

Bangkalan, Maduranewsmedia.com– Dinas Kesehatan kabupaten bangkalan ternyata telah melakukan antisipasi dini terhadap penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Bangkalan. “Pada saat hujan mulai turun dan mulai ada genangan-genangan  air pada bulan Oktober 2015, Dinkes mulai melakukan antisipasi dini dengan mengendalikan vektor pembawa kuman penyakitnya, yaitu Nyamuk aigep aigesty,” kata Kadinkes Bangkalan, Nur Aida Rachmawati, Sabtu (06/02/2016).

Dikatakan dia, pengendalian DBD itu dilakukan dengan cara penyuluhan-penyuluhan Gerakan Pemberantasan sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3-M yaitu Menutup, Menguras, dan Mengubur ditambah lagi dengan  mendistribusikan larvasida atau abate secara gratis kepada masyarakat. “PSN ini intinya mengajak masyarakat untuk kerja bakti membersihkan lingkungannya agar tidak tumbuh jentik-jentik  atau Larva nyamuk. PSN Plus ini adalah cara yg diakui paling efektif sampai saat ini. Karena tidak ada cara lain yang lebih efektif. Sehingga Dinkes menyediakan bubuk abate gratis di semua puskesmas, dan masyarakat boleh minta gratis di semua puskesmas yang ada di kabupatemn bangkalan,” terang manta Kapuskesmas Klampis ini.

Lebih lanjut Nur Aida Rachmawati menjelaskan, pengedalian penyakit lainnya yang dilakukan Dinkes Bangkalan adalah Fogging massal, yaitu fogging yang dilakukan sebelum ditemukannya penderita. “Jadai fogging ini untuka pencegahan. Cara ini tidak direkomendasikan oleh WHO karena kurang efektif sehingga tidak kami prioritaskan. Kenapa kurang efektif ? karena sasarannya adalah nyamuk dewasa yg bisa terbang sejauh 2 km. Bisa jadi sasaran ini terbang menghindar pada saat dilakukan fogging, selain itu daya basmi nyamuk hanya akan bertahan 3 hari. Setelah itu sudah tidak ber-efek apa-apa, namaun kadar racunnya bs terakumulasi pada tempat-tempat atau barang yg terkena fogging sehinga merugikan kesehatan,” katanya.

Ditambahkan Nur Aida Rachmawati, upaya-upaya tersebut dilakukan Dinkes dengan menggalang kerja sama dengan berbagai pihak. “Puskesmas-pueksesmas kita arahkan untuk melakukan minilokakarya lintas sektoral di wilayah kecamatan masing-masing. Sekitar 1 bulan yang lalu Puskesmas Tongguh bekerja sama dengan  MUI, Polsek, kecamatan, dan lintas sektor lainnya melakukan PSN Plus,
Kemarin puskesmas Kamal bersama HMI, DKR, siswa-siswa dari  SMP, SMA dan SMK mengadakan gebyar pembagian abate di 9 titik yg rawan DBD di kecamatan Kamal dan nanti pada tanggal 10 Pebruari Puskesmas Tanah Merah akan melakukan PSN Serentak di semua desa,” pungkasnya. (hib/shb).

.