Puluhan Orang Terserang DBD, Satu Orang Meninggal
Bangkalan,maduranewsmedia.com-Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) mulai mengacam, setidaknya sejak awal musim hujan sudah 80 orang terserang penyakit DBD. Dari puluhan orang yang terserang DBD itu, 1 orang Meninggal Dunia yaitu Pasien DBD Perempuan (32) asal kecamatan Modung kabupaten Bangkalan. “Pasien DBD itu mulai meningkat sejak awal bulan Nopember, dimana mulai musim hujan,” kata Kadinkes Bangkalan Sudiyo melalui Kabid Pencegahan dan Pengedalian Penyakit (P2P) Walid Yusufi, Jum,at (14/12/2018).
Dikatakan Walid Yusufi, penyakit DBD hampir terjadi 18 kecamatan di kabupaten Bangkalan, namun dari data yang ada, di kecamatan Blega yang paling banyak jumlah yang terserang penyakit DBD. “Hampir di semua kecamatan ada, kecamatan Blega paling banyak yaitu 34 orang, kemudian kecamatan Tanah Merah 8 orang dan di kecamatan Bangkalan 5 orang,” jelasnya.
Untuk di kecamatan lainnya kata Walid Yusufi, jumlah penderita DBD masih relatif sedikit. “ Seperti di kecamatan Galis dan Arosbaya 4 orang, di kecamatan lainnya masih relatif sedikit, dan semoga tetap sedikit tidak bertambah,” terangnya.
Sebab kata dia, untuk Dinkes Bangkalan telah melakukan berbagai upaya untuk menekan jumlah penderita penyakit DBD tersebut. “Upaya yang kita lakukan adalah penyuluhan, penyebaran abate dan memperbanyak kader Juru pemantau jentik (Jumantik),” tuturnya.
Selain itu lanjut Walid Yusufi, jika ada kasus DBD di suatu daerah, maka langsung dilakukan Foging atau pengasapan. “Ya ketika ada kasus DBD langsung kita lakukan foging agar penyakit DBD itu tidak mewabah, ini sebagai bentuk antisipasi,” katanya.
Ditambahkan Walid Ysufi, untuk memberantas kasus DBD, saat ini telah ada kader Jumantik di desa dimana setiap RT ada 1 orang jumantik. “Kader Jumantik di desa, 1 RT 1 orang kader Jumantik, ini merupakan program Dinkes Bangkalan,” ujarnya.
Kedepan imbuhnya, akan dilakukan pencanangan 1 rumah 1 orang kader jumantki, dan ini merupakan program dari pemerintah pusat yang baru. “Pencanangannya nanti kita akan melibatkan Camat, Puskesmas dan lintas Sektor. Dalam pencanangan program pemerintah pusat ini kita terlambat, karena di kabupaten yang lain sudah dilakukan,” pungkasnya. (hib/shb)