Temukan Aplikasi Yang Nyaman Dalam Pembelajaran Daring, SMAN-1 Bangkalan Gelar Workshop
Guru SMAN-1 Bangkalan saat mengikuti Workshop
Bangkalan,maduranewsmedia.com- Untuk menemukan aplikasi yang nyaman bagi guru dan siswa, SMAN-1 Bangkalan menggelar workshop selama 3 hari. “Pembelajaran jarak jauh ini kan masih simpang siur, supaya kita mempunyai pemahaman yang sama, aplikasi yang dibuat tidak orat arit, dan supaya teman-teman guru punya satu aplikasi yang bisa dikuasi oleh anak-anak, tidak membebani malah mempermudah anak-anak dalam pembelajaran daring, maka kita gelar workshop ini,” kata Kepala SMAN-1 Bangkalan, Maria Ulfa di sela sela acara Workshop strategi pembelajaran jarak jauh SMAN-1 Bangkalan, Selasa (14/07/2020)
Dikatakan dia, semua guru SMAN-1 Bangkalan mengikuti kegiatan Workshop tersebut.”Ada 60 orang guru, tentu semua guru ikut karena kita ingin menghasilkan produk, membuataplikasi untuk pembejaran daring dan strateginya, supaya gurunya bisa dan nyaman untuk melaksanakan pembelajaran daring, serta anak-anak didiknya bisa berkomunikasi dengan baik,karena zonanya merah,” jelas Maria sapaan akrabnya Kepala SMAN-1 Bangkalan ini.
Dengan dilaksanakan workshop ini kata Maria, diharpkan guru guru SMAN-1 Bangkalan bisa melaksankan pembelajaran daring dengan sebaik baiknya. “Pembelajaran jarak jauh ini jangan jadi kendala, karena kami menginginkan pembelajaran tetap bejalan seperti layaknya tatap muka, walaupun disana sini masih banyak kelemahan , paling tidak ayo kita berikan yang terbaik bagi anak-anak kita,” terangnya.
Ditambahkan Maria, pelaksanaan Workshop strategi pembelajaran jarak jauh di SMAN-1 Bangkalan ini tetap menerapkan protokol kesehatan. “Kegiatan ini dilaksanakan dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan, peserta memakai masker, jaga jarak dan cuci tangan,” tuturnya.
Sementara itu, Kasi SMA-PKLK Cabang Dinas Pendidikan wilayah Bangkalan, Moh. Fauzi Work shop di SMA 1 bangkalan ini dalam rangka mempersiapkan strategi pembelajaran ketika Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) berlangsung “Presepsi tentang pebelajaran jarak jauh memang harus disamakan di guru, kemudian nanti akan merembet ke siswa,. jadi tanpa adanya koordinasi kita tidak pernah bertemu maka nanti akan sulit. Setiap sekolah mempunyai strategi masing – masing. jadi, ada ketika mereka pembagian jadwal kegiatan KBM itu mereka sudah mengadakan sosialisasi,” jelas Fauzi.
Dijelaskan Fauzi, karena di bangkalan ini masih zona merah. maka pembelajaran itu harus menggunakan daring, ketika menggunakan daring nanti tehnik nya dari sekolah macam – macam, maka harus dipersamakan persepsinya dari masing – masing guru di sekolah itu. Sehingga ada koordinasi. “Saya lihat work shop itu bagus karna akan mempersamakan persepsi di tingkatan guru bagaimana strateginya kegiatan KBM yang akan di sampaikan ke siswa. Jadi nanti akan dipilih pakai strategi apa yang paling memungkinkan yang paling memudahkan dan tidak terlalu banyak biaya,” katanya.
Terpisah, Kepala Cabang Dinas Pendidikan wilayah bangkalan, Sunarto memberikan apresiasi terhadap pelaksanaan workshop SMAN-1 Bangkalan ini. “Ditengah wabah ini, pendidikan tidak harus kalah apalagi berhenti, justru pendidikan harus mampu melakukan metamorfosis baik dalam proses pembelajaran maupun pembentukan karakter siswa. tentu hal ini tidak mudah dan ini adalah tanggungjawab kita, bahwa kita harus bangkit, kita harus maju, kita harus berprestasi apapun rintangannya untuk itu dimohon kerja sama dari orang tua siswa dan masyarakat apabila proses pembelajaran membutuhkan penyesuaian baru,” pungkasnya. (hib/shb).